Kamis, 22 Oktober 2015

Tugas Membaca Kritis


 1. Kekerasan pada anak, pengamat: 60% dipengaruhi gadget

Kekerasan yang dilakukan kepada anak sudah sering terjadi, menurut pengamat pada berita ini kekerasan dipengaruhi oleh gadget sebanyak 60%, padahal masih banyak penyebab lainnya yang dapat mengakibatkan kekerasan pada anak, pada berita ini tidak dijelaskan seberapa lama pengamat melakukan pengamatan dan tidak dibandingkan dengan pengamat lainnya. Jika dibandingkan dengan pengamat yang lain ada kemungkinan angka 60% dipengaruhi oleh gadget bisa saja berubah dengan adanya penyebab lainnya yang lebih mengakibatkan kekerasan. Pengamat menyebut 60% dipengaruhi oleh gadget hanya berdasarkan riset pada tahun 1990 karena anak sering menonton TV, video game, dan media sosial lainnya, sedangkan pada tahun 2015 menurut ketua umum komisi nasional perlindungan anak penyebab kekerasan pada anak karena ada faktor bawaan seperti anak tersebut memang hiperaktif, faktor dari ketidaktahuan orang tua, maupun ketidaktahuan guru sebagai pendidik anak.
Judul pada berita ini tidak jelas siapa yang melakukan kekerasan kepada anak, pembaca akan mengasumsikan pelaku kekerasan adalah orang yang lebih tua karena pada gambar terlihat dua orang anak mengalami kekerasan oleh orang yang lebih tua, namun setelah dibaca pada bagian isi berita, ternyata yang melakukan kekerasan adalah teman sebaya pada anak sekolah dasar. Judul dan gambar pada berita tersebut tidak menunjukkan secara jelas isi berita.


2. ML Ditangkap karena Ngamuk di McD Sarinah, Polisi: Dia Sering Bikin Onar

       Pada judul berita terdapat dua kalimat yang memiliki makna berbeda yang dibuat seakan memiliki hubungan. Judul berita tersebut tidak mengunakan aturan bahasa yang sesuai dengan kaidah EYD. Posisi gambar pada berita ini diambil miring sehingga terlihat pada gambar tesebut hanya memfokuskan pada titik-titik kejadian tidak meperlihatkan secara luas tempat kejadiannya. Setelah membaca berita ini, diketahui bahwa ML adalah preman yang sudah sering kali melakukan aksi premanisme di kawasan kuliner Sabang dan Thamrin. Tidak hanya pedagang kaki lima, sejumlah swalayan 24 jam juga sering dipalak. Dalam berita ini tidak terdapat penjelasan alasan ML mengamuk di McD Sarinah. Pada berita tersebut dikatakan bahwa ML sudah sering membuat onar namun kenapa baru sekarang ML ditangkap oleh polisi tidak dijelaskan pada berita tersebut.
Fenomena preman di Indonesia mulai berkembang pada saat ekonomi semakin sulit dan angka pengangguran semakin tinggi. Akibatnya kelompok masyarakat usia kerja mulai mencari cara untuk mendapatkan penghasilan, biasanya melalui pemerasan dalam bentuk penyediaan jasa yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Preman sangat identik dengan dunia kriminal dan kekerasan karena memang kegiatan preman tidak lepas dari kedua hal tersebut. Premen pada umumnya membekali dirinya dengan senjata dan tak kenal kompromi, yang ada di hadapan mereka hanyalah kerusuhan, bentrok dengan aparat keamanan, merusak fasilitas umum, dan menciptakan instabilitas. Menurut Guru Besar Universitas al-Azhar Mesir, Prof Mahmud Mahni, hanya satu solusi mengatasi premanisme, yakni sanksi yang tegas. Ada tiga opsi hukuman yang bisa dijatuhkan kepada para preman. Sanksi itu tak lain ialah ganjaran bagi para pelaku kerusakan, yaitu hukuman mati, potong kaki dan tangan, dan pengasingan mereka.

3. Mengkritisi berita – Heboh, Dokter dan Perawat Sibuk Selfie Tangani Pasien Sekarat

Tenaga kesehatan dituntut untuk menjadi pekerja yang professional karena berhubungan dengan nyawa pasiennya. Kejadian seperti judul berita tersebut jelas menghebohkan pembacanya karena bertolak belakang dengan fakta yang seharusnya. Ekspresi ceria dari foto yang tampak pada berita mendukung keyakinan pembaca bahwa judul berita tersebut benar terjadi. Dari isi berita dijelaskan lokasi rumah sakit tanpa penggunaan nama samaran yang menandakan adanya pihak yang sengaja menurunkan citra suatu rumah sakit. Namun pembaca perlu memerhatikan bahwa suatu berita belum tentu sesuai dengan kenyataan di tempat kejadian. Terdapat kemungkinan bahwa penulis ingin menurunkan citra profesi tenaga medis dan juga rumah sakit daerah tersebut dengan membuat berita yang meyakinkan. Terlihat dari foto yang ada, foto tersebut bukanlah foto selfie melainkan foto yang diambil oleh seseorang yang mungkin saja meminta gambar pada tenaga medis saat menangani pasien dan seseorang tersebut meminta tenaga medis tersebut untuk tersenyum agar terkesan ceria. Terdapat kemungkinan juga foto diambil atas persetujuan dari pasien. Pada dasarnya foto tersebut tidak dapat membuktikan bahwa tenaga kesehatan sedang menangani pasien gawat darurat yang mengalami luka bacokan seperti dijelaskan dari isi berita. 

Selasa, 13 Oktober 2015

Konsep dan Teori Membaca

         A.    Pengertian membaca
                        I.          Pengertian membaca menurut ahli
·         Membaca adalah proses berpikir, yang termasuk di dalamnya adalah mengartikan, menafsirkan arti, dan menerapkan ide dari lambang.(Carter)
·         Membaca ialah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media bahasa tulis.Dalam hal ini, membaca selain sebagai suatu proses, juga bertujuan. [Hodgson dalam Tarigan (1985:7)]
·         Membaca adalah suatu proses kegiatan mencocokkan huruf atau melafalkan lambang-lambang bahasa tulis. [Anderson dalam Tarigan (1985:7)]. Hal ini sesuai dengan membaca pada level rendah.
·         Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang termasuk di dalam retorika seperti keterampilan berbahasa yang lainnya (berbicara dan menulis) (Haryadi 2007:4).
                     II.          Pengertian membaca secara umum
·         Membaca merupakan keterampilan berbahasa yang berkaitan dengan keterampilan berbahasa lainnya.
·         Jadi, membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa, proses aktif, bertujuan, serta memerlukan strategi tertentu sesuai dengan tujuan dan jenis membaca.

B.     Jenis-Jenis Membaca
1.         Sasaran pembaca:
-            Membaca permulaan adalah tahap awal dalam belajar membaca yang difokuskan kepada mengenal simbol-simbol atau tanda-tanda yang berkaitan dengan huruf-huruf sehingga menjadi pondasi agar anak dapat melanjutkan ketahap membaca permulaan.
Contoh : menaytukan huruf menjadi kata, kata menjadi kata-kata tanpa memahami isinya
-            Membaca lanjutanadalah proses penguasaan membaca untuk memperoleh isi pesan yang terkandung dalam tulisan
Contoh : Anak kelas tiga menyambung kata-kata dan memiliki makna

2.      Cara membaca :
-          Membaca nyaring : kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun pengalaman penulis.
Contoh  : Membaca Puisi di depan kelas, membaca dongeng di depan kelas, membaca berita di depan kelas.
-          Membaca dalam hati :
Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan tanpa menyuarakan isi bacaan yang dibacanya.
Contoh : Membaca bahan ujian
3.      Cakupan materi :
-            Ekstensif = Proses membaca yang dilakukan secara luas, bahan bacaan yang digunakan bermacam-macam dan waktu yang digunakan cepat dan singkat. Bertujuan hanya sekadar memahami isi yang penting dari bahan bacaan dengan waktu yang singkat dan cepat.
Contoh : membaca koran
-            Intensif merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk membaca secara cermat untuk memahami suatu teks secara cepat dan akurat
Contoh : membaca resep untuk pasien

4.      Tujuan membaca :
-          Membaca Studi membaca untuk kepentingan studi adalah kegiatan membaca yang dilakukan pembaca untuk menunjang kepentingan studinya.
Contoh : membaca buku pelajaran
-          Membaca Kreatif  adalah kegiatan membaca yang tidak hanya sekedar menangkap makna tersurat, makna antar baris, tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan sehari-hari.
Contoh: membaca puisi, membaca pantun.
5.      Tingkatan tujuan :
-          Membaca dasar adalah membaca buku pelajaran yang dilakukan oleh anak SD
Cotoh: membaca buku pelajaran saat kelas 1 sampai kelas 4

-          Membaca tinjauan adalah membaca yang dilakukan untuk pengumpulan data
Contoh : pencarian literatur
-          Membaca analtik adalah membaca kritis sambil memahami makna bacaan
Contoh membaca untuk mencari informasi dari bahan jurnal
-          Membaca membandingkan adalah membaca dengan menganalisis bahan bacaan dengan film.
Contoh membandingkan antara novel dan novel yang difilemkan
6.      Teknik mencari informasi
-          Selecting adalah membaca dengan memilih bagian-bagian bacaaan yang penting.
Contoh : membaca surat kabar
-          Skipping adalah membaca yang mengabaikan atau melompati bagian yang tidak diperlukan atau bagian yang tidak dimengerti
Contoh : membaca bab yang ingin dibaca dengan melompat- lompat
-          Skiming adalah membaca teks secara cepat, menyeluruh untuk memperoleh gambaran umum, bagian penting, dan menyegarkan ingatan apa yang pernah kita baca
Contoh : membaca spanduk di pinggir jalan
-          Scanning adalah membaca cepat, teliti untuk memperoleh fakta atau informasi tertentu.
Contoh : mencari nomor telepon, mencari kata di kamus

C.     Cara membaca yang efektif menururt kelompok :
1.      Menentukan tujuan yang akan dicari dalam suatu bahan bacaan
2.      Membaca judul buku
3.      Membaca kesesuaian hal yang akan dicari dengan judul buku
4.      Jangan membaca berulang-ulang karena akan membuang waktu
5.      Membaca hanya pada bagian yang ingin dicari


            D.      Cara membaca berdasarkan SQ3R
1.      Survey : penelaahan sepintas terhadap struktur teks
2.      Questions : menyusun pertanyaan yang jelas singkat dan relevan dnegan bahan bacaan.
3.      Read : membaca secara aktif dalam rangka mencari jawaban dari pertanyaan yang telah disusun sebelumnya
4.      Recite       : Menyebutkan dan menceritakan kembali jawaban atas pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya
5.      Review : Melakukan peninjauan ulang atas seluruh pertanyaan dan jawaban untuk memperoleh kesimpulan.

     E.     Cara membaca dengan tekhnik KWLH
1.  K (know) yang berarti apa yang telah diketahui atau pengetahuan apa yang dimiliki  seoarng pembaca sebelum ia membaca suatu bacaan. Misalnya seperti seorang  murid telah tahu mengetahui suatu perkara
2.  W (want) yang berarti apa yang hendak diketahui oleh seorang pembaca sebelum membaca suatu bacaan
3.      L (learned) yang berarti apa yang telah diketahui atau diperoleh seorang pembaca setelah melakukan kegiatan membaca.
4.   H (how) yang berarti bagaimana cara seorang pembaca untuk mendapatkan informasi  tambahan  yang berkaitan dengan kegiatan pembacaan selanjutnya. Seperti informasi yang diperoleh melalui media tv, internet atau sumber-sumber lain yang sejenis (untuk membaca seterusnya). 



Jumat, 09 Oktober 2015

Ketegangan Mahasiswa Menghadapi Skripsi



Permasalahan yang sedang dialami mahasiswa saat ini adalah skripsi. Banyak mahasiswa dan mahasiswi yang merasa skripsi adalah tugas terberat dibanding tugas yang lain. Sebagian dari mahasiswa dan mahasiswi ada yang lebih mementingkan skripsi dan mengabaikan tugas lain yang seharusnya juga harus dikerjakan. Banyak pola yang terganggu seperti  tidur yang  selalu larut malam karena harus menyelesaikan skripsi pada jangka waktu yang telah ditentukan, pola makan terganggu karena akibat terlalu fokus mengerjakan skripsi.
Revisi yang tidak jelas membuat mahasiswa malas mengerjakannya. Kecemasan mahasiswa menghadapi sidang. Merasa tidak cukup waktu untuk mengerjakan proposal dan penelitian, karena waktu permohonan ijin penelitian yang lama, jadwal dosen yang sibuk tidak memungkinkan banyak memberi waktu untuk konsultasi. Hal tersebut dijadikan mahasiswa sebagai beban kuliah terberat.



NASKAH BERITA KELOMPOK 5

Penokohan
1.      Pembaca Berita           : Gifari Ahmad
2.      Pembaca Berita           : Ismi Maulida Rezki  
3.      Pembaca Berita           : Rini Lidya Wati
4.      Mahasiswa                  : M. Lutfy Abdy R.
5.      Mahasiswa                  : M. Dedy Faisal
6.      Dosen                          : Nurul Fitria Hayati
7.      Wali Mahasiswa          : Riska Ayu Hardiyanti
8.      Wali Mahasiswa          : Hamdanah

KEMARITA – Kelompok Lima Pencari Berita




Gifari      : Selamat pagi pemirsa,kembali bersama saya Gifari Ahmad di acara Kemarita – Kelompok Lima Pencari Berita  untuk mengabarkan berita- berita yang teraktual, tajam, dan terpercaya\  yang kami rangkum dalam Kemarita pagi ini
Ujian skripsi merupakan penentuan seorang mahasiswa dinyatakan lulus atau tidak. Hal ini sudah menjadi standar pada jenjang perkuliahan untuk meraih gelar sarjana. Penyelesaian tugas akhir mahasiswa yang disebut skripsi tersebut kerap kali menimbulkan banyak masalah. Salah satunya adalah masalah kecemasan yang tidak terkendali.
Untuk informasi selengkapnya akan disampaikan langsung oleh rekan saya Ismi yang sudah berada di salah satu Universitas Negeri untuk mewawancarai mahasiswa yang sedang mengalami ketegangan menjalani skripsi. Baik rekan Ismi silahkan menyampaikan laporannya.
Ismi       : Terima kasih Gifari. Pemirsa, sekarang saya sudah berada di salah satu kampus negeri ternama yang bertempat di Jl. Ahmad Yani Banjarbaru.
Tepat di sebelah saya sudah ada salah seorang mahasiswa semester akhir yang sedang sibuknya mengerjakan skripsi. Permisi, boleh saya wawancara sebentar?
Lutfy        : iya mbak silahkan.
Ismi          : kalau boleh tahu sudah sampai tahap mana untuk menuju sidang?
Lutfy        : masih tahap revisi mbak, seminggu lagi mau maju siding pertama.
Ismi          : bisa diceritakan mulai kapan mengambil program skripsi?
Lutfy       : yaa mulai dari semester 7, karena ini merupakan sistem blok dan saya ingin lulus cepat jadi dalam 1 semester saya harus melewati 2 kali sidang.
Ismi          : bagaimana perasaan anda dalam menghadapinya?
Lutfy       : cemas, gugup, dan semuanya bercampur aduk, masih bingung bagaimana nanti maju di depan para dosen penguji dan harus bisa mempertahankan usulan.
Ismi          : apakah teman-teman anda juga mengalami hal serupa?
Lutfy        : iya mbak, hampir semua mahasiswa merasakan hal seperti ini.
Ismi       : apakah ada perubahan-perubahan dalam kehidupan anda selama mengambil program skripsi ini?
Lutfy       : jelas dong, mulai dari jam tidur yang selalu bergadang, makan sudah bukan prioritas, dan tugas kuliah lainnya sudah tidak begitu terurus, karena mahasiswa menganggap skripsi yang paling utama.
Ismi      : baik, terima kasih. Kita cari mahasiswa lainnya, iya permisi boleh saya wawancara sebentar?
Faisal       : iya,
Ismi         : apakah anda mahasiswa semester akhir?
Faisal       : iya
Ismi         : bisa diceritakan sudah sampai tahapan mana skripsi anda?
Faisal      : saya sudah 3 tahun menunda skripsi, bagi saya ini tugas yang paling berat dalam hidup saya. Kalau bisa saya lebih baik berhenti kuliah, tapi ya karena orang tua terus mendukung jadi saya terus perjuangkan.
Ismi         : apa yang membuat anda sampai menunda selama 3 tahun?
Faisal      : ya biasa mbak, malas ngerjakannya, capek bolak-balik revisi, konsultasi dosen juga jarang bisa dosennya, sekali bisa ujung-ujungnya cuma disuruh kumpul revisi di atas meja dosen dan tidak tahu kelanjutannya gimana. Kemudian surat permohonan ijin penelitian dari dinas kesehatan itu ya mbak baru seminggu diprosesnya jadi kan perlu waktu yang tidak singkat.  
Ismi         : boleh dijelaskan perubahan apa saja yang telah terjadi selama mengerjakan skripsi?
Faisal      : makan jadi ga nafsu mbak, badan saya jadi kurus begini. Setiap hari cemas, galau, stress mikirin skripsi, tapi ya dinikmati saja.
Ismi         : baik terima kasih. Sudah dua mahasiswa saya wawancara dan ternyata mereka mengalami ketegangan menjelang skripsi, masih banyak lagi mahasiswa di luar sana yang mengalami hal serupa namun tentunya tidak semua mahasiswa menjadikan ini sebagai suatu masalah yang berat.
Demikian informasi yang dapat saya sampaikan. Ismi Maulida Rezki melaporkan.
Gifari     : Terima kasih rekan Ismi. Selanjutnya akan ada laporan dari rekan saya Rini yang akan mewawancarai seorang wali mahasiswa yang sedang menjalani skripsi. Untuk mengetahui tanggapannya secara langsung, rekan Rini, silahkan menyampaikan informasi yang anda dapat.
Rini       : Baik, sekarang saya sudah berada di salah satu komplek perumahan Banjarbaru. Disamping saya ada Ibu Riska, salah seorang wali mahasiswa yang sedang menjalani program skripsi. Untuk mengetahui informasi selengkapnya saya akan mewawancarai beliau. Maaf bu, permisi. Saya ingin mewawancarai ibu seputar anak ibu yang sedang menjalani skripsi.
Riska      : ya, mau tanya apa?
Rini      : bisa dijelaskan bu bagaimana pandangan ibu sebagai orang tua yang melihat anaknya sedang menjalani skripsi?
Riska       : gini ya mbak, sebenarnya saya itu malas untuk menjawabnya, karena orang tua mana yang tidak kesal melihat perubahan-perubahan pada anaknya, anak saya sekarang jadi sering marah, sering galau, stress, semenjak dia itu ngerjakan skripsinya yang ga kelar-kelar, belum lagi dosennya itu ya mbak ga pernah jelas ngasih jadwal konsul, saya tahu saya cuma lulusan SMA jadi ga pernah merasakan gimana itu skripsi. Kalau saja dosennya itu paham betul dengan mahasiswa bimbingannya pastinya ini tidak menjadi masalah.
Rini        : maaf bu sebelumnya, boleh dijelaskan perubahan apa saja yang telah terjadi pada anak ibu?
Riska     : anak saya selalu merasa takut untuk menghadapi sidang, setiap cerita ke saya selalu mengatakan kalau dia tidak berani untuk menghadapinya. Disuruh makan susah, tugas-tugas lainnya numpuk, sering bergadang sampai pagi, sampai tidak tega saya melihatnya. Sudah ya mbak jangan nanya terus, saya jadi pusing. Lanjut ke sebelah saja mbak, itu anaknya juga lagi skripsi. Maaf.
Rini        : baik ibu terima kasih. Pemirsa kita lanjut wawancara ke tetangga ibu Riska yang kabarnya juga memiliki anak yang sedang menjalani program skripsi. Permisi bu, boleh saya wawancara?
Ham         : maaf ada apa ini kamera-kamera?
Rini        : kami dari tim Kemarita bu, kami sedang mencari berita seputar ketegangan mahasiswa menjalani skripsi dan kabarnya anak ibu sedang menjalani skripsi sehingga kami ingin menanyakan bagaiamana tanggapan dari wali mahasiswa.
Ham         : oh begitu, iya mbak silahkan, kalau saya bisa jawab ya saya jawab.
Rini          : dengan ibu siapa?
Ham         : saya ibu hamdanah,
Rini          : apa tanggapan ibu Hamdanah mengenai keadaan anak ibu selama menjalani skripsi?
Ham         : ya biasa saja mbak, saya dulu juga pernah mengalaminya kok, gampang-gampang susah gitu, walaupun kelihatannya tegang dan cemas tapi saya bisa memahaminya dan itu bukanlah hal yang tidak wajar.
Rini          : apakah ada beberapa perubahan pada anak ibu?
Ham        : wah jelas itu mbak, mulai dari pola makan anak saya yang tidak teratur, pola tidurnya juga selalu larut malam padahal saya selalu mengingatkan untuk tidak diforsir. Namanya juga mahasiswa mbak, ini seperti sudah menjadi tradisi tersendiri ya dari tahun ke tahun.
Rini          : apa yang ibu harapkan dari pemerintah dalam menangani masalah ini?
Ham        : sebenarnya ini sudah baik ya mbak saya rasa, perlu usaha ekstra yang membuat mahasiswa itu mampu mendapatkan gelarnya sehingga bisa dikatakan menjadi seorang sarjana. Jadi saya rasa tidak ada yang perlu diubah ya mbak, justru dari mahasiswanya sendiri yang seharusnya mengubah pola pikirnya untuk bisa tetap tenang dalam menghadapi skripsi, toh ga ada dosen yang mau mahasiswanya tetap di kampus lama-lama.
Rini      : baik terima kasih bu, semoga lancar skripsi anak ibu. Pemirsa dapat kita saksikan, penjelasan ibu Hamdanah tadi menunjukkan bahwa permasalahan utama muncul dari pola pikir mahasiswa masing-masing, ketika mereka bisa menyelesaikannya hasilnya tentu akan memuaskan. Demikian wawancara langsung dari kediaman ibu Hamdanah, kembali ke studio.
Gifari    : terima kasih rekan Rini dan selamat bertugas kembali. Pemirsa kali ini kita sudah kedatangan dosen di salah satu universitas negeri untuk menanggapi permasalahan dan barangkali bisa memberikan solusi terbaik untuk mahasiswa semester akhir. Selamat datang Ibu Fitria, bagaimana kabarnya?
Nurul       : Alhamdulillah baik,
Gifari       : menanggapi dari liputan rekan-rekan saya tadi bu, bagaimana pendapat  ibu?
Nurul      :  saya sependapat dengan wali mahasiswa yang baru saja berpendapat ya, menurut saya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, namun sebagai dosen saya juga menghimbau para dosen di seluruh nusantara untuk lebih memerhatikan mahasiswa bimbingannya.
Gifari       : lalu, sebagai dosen adakah tips-tips untuk mahasiswa dalam menjalani skripsi?
Nurul       : tentu saja ada beberapa tips yang dapat dilakukan. Pertama manajemen waktu, kerjakan apa yang bisa dilakukan saat ini dengan tepat, tidak menunda. Kedua, tetap tenang dan percaya diri, yakin bahwa kita mampu mengerjakan dengan baik dengan tetap tenang. Ketiga tetapkan target tugas tersebut harus selesai. Keempat dukungan dan motivasi dari orang terdekat. Setalah semua dilakukan jangan lupa berdoa.
Gifari      : baik, terima kasih Bu Fitri, semoga saran-saran tadi dapat dilakukan oleh mahasiswa di seluruh nusantara.
Demikian Kemarita Pagi hari ini. Nantikan berita-berita lainnya di Kemarita selanjutnya. Kami segenap kru dan karyawan mohon undur diri. Sampai jumpa.