Jumat, 09 Oktober 2015

Ketegangan Mahasiswa Menghadapi Skripsi



Permasalahan yang sedang dialami mahasiswa saat ini adalah skripsi. Banyak mahasiswa dan mahasiswi yang merasa skripsi adalah tugas terberat dibanding tugas yang lain. Sebagian dari mahasiswa dan mahasiswi ada yang lebih mementingkan skripsi dan mengabaikan tugas lain yang seharusnya juga harus dikerjakan. Banyak pola yang terganggu seperti  tidur yang  selalu larut malam karena harus menyelesaikan skripsi pada jangka waktu yang telah ditentukan, pola makan terganggu karena akibat terlalu fokus mengerjakan skripsi.
Revisi yang tidak jelas membuat mahasiswa malas mengerjakannya. Kecemasan mahasiswa menghadapi sidang. Merasa tidak cukup waktu untuk mengerjakan proposal dan penelitian, karena waktu permohonan ijin penelitian yang lama, jadwal dosen yang sibuk tidak memungkinkan banyak memberi waktu untuk konsultasi. Hal tersebut dijadikan mahasiswa sebagai beban kuliah terberat.



NASKAH BERITA KELOMPOK 5

Penokohan
1.      Pembaca Berita           : Gifari Ahmad
2.      Pembaca Berita           : Ismi Maulida Rezki  
3.      Pembaca Berita           : Rini Lidya Wati
4.      Mahasiswa                  : M. Lutfy Abdy R.
5.      Mahasiswa                  : M. Dedy Faisal
6.      Dosen                          : Nurul Fitria Hayati
7.      Wali Mahasiswa          : Riska Ayu Hardiyanti
8.      Wali Mahasiswa          : Hamdanah

KEMARITA – Kelompok Lima Pencari Berita




Gifari      : Selamat pagi pemirsa,kembali bersama saya Gifari Ahmad di acara Kemarita – Kelompok Lima Pencari Berita  untuk mengabarkan berita- berita yang teraktual, tajam, dan terpercaya\  yang kami rangkum dalam Kemarita pagi ini
Ujian skripsi merupakan penentuan seorang mahasiswa dinyatakan lulus atau tidak. Hal ini sudah menjadi standar pada jenjang perkuliahan untuk meraih gelar sarjana. Penyelesaian tugas akhir mahasiswa yang disebut skripsi tersebut kerap kali menimbulkan banyak masalah. Salah satunya adalah masalah kecemasan yang tidak terkendali.
Untuk informasi selengkapnya akan disampaikan langsung oleh rekan saya Ismi yang sudah berada di salah satu Universitas Negeri untuk mewawancarai mahasiswa yang sedang mengalami ketegangan menjalani skripsi. Baik rekan Ismi silahkan menyampaikan laporannya.
Ismi       : Terima kasih Gifari. Pemirsa, sekarang saya sudah berada di salah satu kampus negeri ternama yang bertempat di Jl. Ahmad Yani Banjarbaru.
Tepat di sebelah saya sudah ada salah seorang mahasiswa semester akhir yang sedang sibuknya mengerjakan skripsi. Permisi, boleh saya wawancara sebentar?
Lutfy        : iya mbak silahkan.
Ismi          : kalau boleh tahu sudah sampai tahap mana untuk menuju sidang?
Lutfy        : masih tahap revisi mbak, seminggu lagi mau maju siding pertama.
Ismi          : bisa diceritakan mulai kapan mengambil program skripsi?
Lutfy       : yaa mulai dari semester 7, karena ini merupakan sistem blok dan saya ingin lulus cepat jadi dalam 1 semester saya harus melewati 2 kali sidang.
Ismi          : bagaimana perasaan anda dalam menghadapinya?
Lutfy       : cemas, gugup, dan semuanya bercampur aduk, masih bingung bagaimana nanti maju di depan para dosen penguji dan harus bisa mempertahankan usulan.
Ismi          : apakah teman-teman anda juga mengalami hal serupa?
Lutfy        : iya mbak, hampir semua mahasiswa merasakan hal seperti ini.
Ismi       : apakah ada perubahan-perubahan dalam kehidupan anda selama mengambil program skripsi ini?
Lutfy       : jelas dong, mulai dari jam tidur yang selalu bergadang, makan sudah bukan prioritas, dan tugas kuliah lainnya sudah tidak begitu terurus, karena mahasiswa menganggap skripsi yang paling utama.
Ismi      : baik, terima kasih. Kita cari mahasiswa lainnya, iya permisi boleh saya wawancara sebentar?
Faisal       : iya,
Ismi         : apakah anda mahasiswa semester akhir?
Faisal       : iya
Ismi         : bisa diceritakan sudah sampai tahapan mana skripsi anda?
Faisal      : saya sudah 3 tahun menunda skripsi, bagi saya ini tugas yang paling berat dalam hidup saya. Kalau bisa saya lebih baik berhenti kuliah, tapi ya karena orang tua terus mendukung jadi saya terus perjuangkan.
Ismi         : apa yang membuat anda sampai menunda selama 3 tahun?
Faisal      : ya biasa mbak, malas ngerjakannya, capek bolak-balik revisi, konsultasi dosen juga jarang bisa dosennya, sekali bisa ujung-ujungnya cuma disuruh kumpul revisi di atas meja dosen dan tidak tahu kelanjutannya gimana. Kemudian surat permohonan ijin penelitian dari dinas kesehatan itu ya mbak baru seminggu diprosesnya jadi kan perlu waktu yang tidak singkat.  
Ismi         : boleh dijelaskan perubahan apa saja yang telah terjadi selama mengerjakan skripsi?
Faisal      : makan jadi ga nafsu mbak, badan saya jadi kurus begini. Setiap hari cemas, galau, stress mikirin skripsi, tapi ya dinikmati saja.
Ismi         : baik terima kasih. Sudah dua mahasiswa saya wawancara dan ternyata mereka mengalami ketegangan menjelang skripsi, masih banyak lagi mahasiswa di luar sana yang mengalami hal serupa namun tentunya tidak semua mahasiswa menjadikan ini sebagai suatu masalah yang berat.
Demikian informasi yang dapat saya sampaikan. Ismi Maulida Rezki melaporkan.
Gifari     : Terima kasih rekan Ismi. Selanjutnya akan ada laporan dari rekan saya Rini yang akan mewawancarai seorang wali mahasiswa yang sedang menjalani skripsi. Untuk mengetahui tanggapannya secara langsung, rekan Rini, silahkan menyampaikan informasi yang anda dapat.
Rini       : Baik, sekarang saya sudah berada di salah satu komplek perumahan Banjarbaru. Disamping saya ada Ibu Riska, salah seorang wali mahasiswa yang sedang menjalani program skripsi. Untuk mengetahui informasi selengkapnya saya akan mewawancarai beliau. Maaf bu, permisi. Saya ingin mewawancarai ibu seputar anak ibu yang sedang menjalani skripsi.
Riska      : ya, mau tanya apa?
Rini      : bisa dijelaskan bu bagaimana pandangan ibu sebagai orang tua yang melihat anaknya sedang menjalani skripsi?
Riska       : gini ya mbak, sebenarnya saya itu malas untuk menjawabnya, karena orang tua mana yang tidak kesal melihat perubahan-perubahan pada anaknya, anak saya sekarang jadi sering marah, sering galau, stress, semenjak dia itu ngerjakan skripsinya yang ga kelar-kelar, belum lagi dosennya itu ya mbak ga pernah jelas ngasih jadwal konsul, saya tahu saya cuma lulusan SMA jadi ga pernah merasakan gimana itu skripsi. Kalau saja dosennya itu paham betul dengan mahasiswa bimbingannya pastinya ini tidak menjadi masalah.
Rini        : maaf bu sebelumnya, boleh dijelaskan perubahan apa saja yang telah terjadi pada anak ibu?
Riska     : anak saya selalu merasa takut untuk menghadapi sidang, setiap cerita ke saya selalu mengatakan kalau dia tidak berani untuk menghadapinya. Disuruh makan susah, tugas-tugas lainnya numpuk, sering bergadang sampai pagi, sampai tidak tega saya melihatnya. Sudah ya mbak jangan nanya terus, saya jadi pusing. Lanjut ke sebelah saja mbak, itu anaknya juga lagi skripsi. Maaf.
Rini        : baik ibu terima kasih. Pemirsa kita lanjut wawancara ke tetangga ibu Riska yang kabarnya juga memiliki anak yang sedang menjalani program skripsi. Permisi bu, boleh saya wawancara?
Ham         : maaf ada apa ini kamera-kamera?
Rini        : kami dari tim Kemarita bu, kami sedang mencari berita seputar ketegangan mahasiswa menjalani skripsi dan kabarnya anak ibu sedang menjalani skripsi sehingga kami ingin menanyakan bagaiamana tanggapan dari wali mahasiswa.
Ham         : oh begitu, iya mbak silahkan, kalau saya bisa jawab ya saya jawab.
Rini          : dengan ibu siapa?
Ham         : saya ibu hamdanah,
Rini          : apa tanggapan ibu Hamdanah mengenai keadaan anak ibu selama menjalani skripsi?
Ham         : ya biasa saja mbak, saya dulu juga pernah mengalaminya kok, gampang-gampang susah gitu, walaupun kelihatannya tegang dan cemas tapi saya bisa memahaminya dan itu bukanlah hal yang tidak wajar.
Rini          : apakah ada beberapa perubahan pada anak ibu?
Ham        : wah jelas itu mbak, mulai dari pola makan anak saya yang tidak teratur, pola tidurnya juga selalu larut malam padahal saya selalu mengingatkan untuk tidak diforsir. Namanya juga mahasiswa mbak, ini seperti sudah menjadi tradisi tersendiri ya dari tahun ke tahun.
Rini          : apa yang ibu harapkan dari pemerintah dalam menangani masalah ini?
Ham        : sebenarnya ini sudah baik ya mbak saya rasa, perlu usaha ekstra yang membuat mahasiswa itu mampu mendapatkan gelarnya sehingga bisa dikatakan menjadi seorang sarjana. Jadi saya rasa tidak ada yang perlu diubah ya mbak, justru dari mahasiswanya sendiri yang seharusnya mengubah pola pikirnya untuk bisa tetap tenang dalam menghadapi skripsi, toh ga ada dosen yang mau mahasiswanya tetap di kampus lama-lama.
Rini      : baik terima kasih bu, semoga lancar skripsi anak ibu. Pemirsa dapat kita saksikan, penjelasan ibu Hamdanah tadi menunjukkan bahwa permasalahan utama muncul dari pola pikir mahasiswa masing-masing, ketika mereka bisa menyelesaikannya hasilnya tentu akan memuaskan. Demikian wawancara langsung dari kediaman ibu Hamdanah, kembali ke studio.
Gifari    : terima kasih rekan Rini dan selamat bertugas kembali. Pemirsa kali ini kita sudah kedatangan dosen di salah satu universitas negeri untuk menanggapi permasalahan dan barangkali bisa memberikan solusi terbaik untuk mahasiswa semester akhir. Selamat datang Ibu Fitria, bagaimana kabarnya?
Nurul       : Alhamdulillah baik,
Gifari       : menanggapi dari liputan rekan-rekan saya tadi bu, bagaimana pendapat  ibu?
Nurul      :  saya sependapat dengan wali mahasiswa yang baru saja berpendapat ya, menurut saya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, namun sebagai dosen saya juga menghimbau para dosen di seluruh nusantara untuk lebih memerhatikan mahasiswa bimbingannya.
Gifari       : lalu, sebagai dosen adakah tips-tips untuk mahasiswa dalam menjalani skripsi?
Nurul       : tentu saja ada beberapa tips yang dapat dilakukan. Pertama manajemen waktu, kerjakan apa yang bisa dilakukan saat ini dengan tepat, tidak menunda. Kedua, tetap tenang dan percaya diri, yakin bahwa kita mampu mengerjakan dengan baik dengan tetap tenang. Ketiga tetapkan target tugas tersebut harus selesai. Keempat dukungan dan motivasi dari orang terdekat. Setalah semua dilakukan jangan lupa berdoa.
Gifari      : baik, terima kasih Bu Fitri, semoga saran-saran tadi dapat dilakukan oleh mahasiswa di seluruh nusantara.
Demikian Kemarita Pagi hari ini. Nantikan berita-berita lainnya di Kemarita selanjutnya. Kami segenap kru dan karyawan mohon undur diri. Sampai jumpa.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar