Permasalahan yang sedang dialami mahasiswa saat ini adalah skripsi. Banyak
mahasiswa dan mahasiswi yang merasa skripsi adalah tugas terberat dibanding
tugas yang lain. Sebagian
dari mahasiswa dan mahasiswi ada yang lebih mementingkan skripsi dan
mengabaikan tugas lain yang seharusnya juga harus dikerjakan. Banyak pola yang terganggu seperti tidur yang selalu
larut malam karena harus menyelesaikan skripsi pada
jangka waktu yang telah ditentukan, pola makan terganggu karena akibat terlalu fokus
mengerjakan skripsi.
Revisi yang tidak jelas membuat mahasiswa malas mengerjakannya. Kecemasan
mahasiswa menghadapi sidang. Merasa tidak cukup
waktu untuk mengerjakan proposal dan penelitian, karena waktu permohonan ijin penelitian yang lama, jadwal dosen yang
sibuk tidak memungkinkan banyak memberi waktu untuk konsultasi. Hal tersebut
dijadikan mahasiswa sebagai beban kuliah terberat.
NASKAH BERITA KELOMPOK 5
Penokohan
1.
Pembaca Berita : Gifari Ahmad
2.
Pembaca Berita : Ismi Maulida Rezki
3.
Pembaca Berita : Rini Lidya Wati
4.
Mahasiswa : M. Lutfy Abdy R.
5.
Mahasiswa : M. Dedy Faisal
6.
Dosen : Nurul Fitria Hayati
7.
Wali Mahasiswa : Riska Ayu Hardiyanti
8.
Wali Mahasiswa : Hamdanah
KEMARITA – Kelompok Lima Pencari Berita
Gifari : Selamat pagi
pemirsa,kembali bersama saya Gifari Ahmad di acara Kemarita – Kelompok Lima Pencari Berita
untuk mengabarkan berita-
berita yang teraktual,
tajam, dan terpercaya\ yang
kami rangkum dalam Kemarita
pagi ini
Ujian skripsi merupakan
penentuan seorang mahasiswa dinyatakan lulus atau tidak. Hal ini sudah menjadi standar pada jenjang
perkuliahan untuk meraih gelar sarjana. Penyelesaian tugas akhir mahasiswa yang
disebut skripsi tersebut kerap kali menimbulkan banyak masalah. Salah satunya adalah
masalah kecemasan yang tidak terkendali.
Untuk
informasi selengkapnya akan disampaikan
langsung oleh rekan saya Ismi yang sudah berada di salah satu Universitas Negeri untuk mewawancarai
mahasiswa yang sedang mengalami ketegangan menjalani skripsi.
Baik rekan Ismi
silahkan menyampaikan laporannya.
Ismi : Terima kasih Gifari. Pemirsa, sekarang
saya sudah berada di salah satu
kampus negeri ternama yang bertempat di Jl. Ahmad Yani Banjarbaru.
Tepat di sebelah saya sudah ada salah seorang
mahasiswa semester akhir yang sedang sibuknya mengerjakan skripsi. Permisi,
boleh saya wawancara sebentar?
Lutfy : iya mbak silahkan.
Ismi : kalau boleh tahu sudah sampai tahap
mana untuk menuju sidang?
Lutfy :
masih tahap revisi mbak, seminggu lagi mau maju siding pertama.
Ismi : bisa diceritakan mulai kapan
mengambil program skripsi?
Lutfy : yaa mulai dari semester 7, karena ini
merupakan sistem blok dan saya ingin lulus cepat jadi dalam 1 semester saya
harus melewati 2 kali sidang.
Ismi : bagaimana perasaan anda dalam
menghadapinya?
Lutfy : cemas, gugup, dan semuanya bercampur
aduk, masih bingung bagaimana nanti maju di depan para dosen penguji dan harus
bisa mempertahankan usulan.
Ismi : apakah teman-teman anda juga
mengalami hal serupa?
Lutfy : iya mbak, hampir semua mahasiswa
merasakan hal seperti ini.
Ismi : apakah ada perubahan-perubahan dalam
kehidupan anda selama mengambil program skripsi ini?
Lutfy : jelas dong, mulai dari jam tidur yang
selalu bergadang, makan sudah bukan prioritas, dan tugas kuliah lainnya sudah
tidak begitu terurus, karena mahasiswa menganggap skripsi yang paling utama.
Ismi : baik, terima kasih. Kita cari
mahasiswa lainnya, iya permisi boleh saya wawancara sebentar?
Faisal : iya,
Ismi : apakah anda mahasiswa semester
akhir?
Faisal : iya
Ismi : bisa diceritakan sudah sampai
tahapan mana skripsi anda?
Faisal : saya sudah 3 tahun menunda skripsi,
bagi saya ini tugas yang paling berat dalam hidup saya. Kalau bisa saya lebih
baik berhenti kuliah, tapi ya karena orang tua terus mendukung jadi saya terus
perjuangkan.
Ismi : apa yang membuat anda sampai menunda
selama 3 tahun?
Faisal : ya biasa mbak, malas ngerjakannya,
capek bolak-balik revisi, konsultasi dosen juga jarang bisa dosennya, sekali
bisa ujung-ujungnya cuma disuruh kumpul revisi di atas meja dosen dan tidak
tahu kelanjutannya gimana. Kemudian surat permohonan ijin penelitian dari dinas
kesehatan itu ya mbak baru seminggu diprosesnya jadi kan perlu waktu yang tidak
singkat.
Ismi : boleh dijelaskan perubahan apa saja
yang telah terjadi selama mengerjakan skripsi?
Faisal : makan jadi ga nafsu mbak, badan saya
jadi kurus begini. Setiap hari cemas, galau, stress mikirin skripsi, tapi ya
dinikmati saja.
Ismi : baik terima kasih. Sudah dua
mahasiswa saya wawancara dan ternyata mereka mengalami ketegangan menjelang
skripsi, masih banyak lagi mahasiswa di luar sana yang mengalami hal serupa
namun tentunya tidak semua mahasiswa menjadikan ini sebagai suatu masalah yang
berat.
Demikian
informasi yang dapat saya sampaikan. Ismi
Maulida Rezki melaporkan.
Gifari : Terima kasih
rekan Ismi. Selanjutnya akan ada laporan dari rekan saya
Rini yang akan mewawancarai seorang wali mahasiswa yang sedang menjalani
skripsi. Untuk mengetahui tanggapannya secara langsung, rekan Rini, silahkan menyampaikan
informasi yang anda dapat.
Rini : Baik,
sekarang saya sudah berada di salah satu
komplek perumahan Banjarbaru. Disamping saya ada Ibu Riska, salah seorang wali mahasiswa yang sedang menjalani
program skripsi. Untuk mengetahui informasi
selengkapnya saya akan mewawancarai beliau. Maaf bu, permisi. Saya ingin
mewawancarai ibu seputar anak ibu yang
sedang menjalani skripsi.
Riska : ya, mau tanya apa?
Rini : bisa dijelaskan bu bagaimana
pandangan ibu sebagai orang tua yang melihat anaknya sedang menjalani skripsi?
Riska : gini ya mbak, sebenarnya saya itu
malas untuk menjawabnya, karena orang tua mana yang tidak kesal melihat
perubahan-perubahan pada anaknya, anak saya sekarang jadi sering marah, sering
galau, stress, semenjak dia itu ngerjakan skripsinya yang ga kelar-kelar, belum
lagi dosennya itu ya mbak ga pernah jelas ngasih jadwal konsul, saya tahu saya
cuma lulusan SMA jadi ga pernah merasakan gimana itu skripsi. Kalau saja
dosennya itu paham betul dengan mahasiswa bimbingannya pastinya ini tidak
menjadi masalah.
Rini : maaf bu sebelumnya, boleh dijelaskan
perubahan apa saja yang telah terjadi pada anak ibu?
Riska : anak saya selalu merasa takut untuk
menghadapi sidang, setiap cerita ke saya selalu mengatakan kalau dia tidak
berani untuk menghadapinya. Disuruh makan susah, tugas-tugas lainnya numpuk,
sering bergadang sampai pagi, sampai tidak tega saya melihatnya. Sudah ya mbak
jangan nanya terus, saya jadi pusing. Lanjut ke sebelah saja mbak, itu anaknya
juga lagi skripsi. Maaf.
Rini : baik ibu terima kasih. Pemirsa kita
lanjut wawancara ke tetangga ibu Riska yang kabarnya juga memiliki anak yang
sedang menjalani program skripsi. Permisi bu, boleh saya wawancara?
Ham : maaf ada apa ini kamera-kamera?
Rini : kami dari tim Kemarita bu, kami
sedang mencari berita seputar ketegangan mahasiswa menjalani skripsi dan
kabarnya anak ibu sedang menjalani skripsi sehingga kami ingin menanyakan
bagaiamana tanggapan dari wali mahasiswa.
Ham : oh begitu, iya mbak silahkan, kalau
saya bisa jawab ya saya jawab.
Rini : dengan ibu siapa?
Ham : saya ibu hamdanah,
Rini : apa tanggapan ibu Hamdanah mengenai
keadaan anak ibu selama menjalani skripsi?
Ham : ya biasa saja mbak, saya dulu juga
pernah mengalaminya kok, gampang-gampang susah gitu, walaupun kelihatannya
tegang dan cemas tapi saya bisa memahaminya dan itu bukanlah hal yang tidak
wajar.
Rini : apakah ada beberapa perubahan pada
anak ibu?
Ham : wah jelas itu mbak, mulai dari pola
makan anak saya yang tidak teratur, pola tidurnya juga selalu larut malam
padahal saya selalu mengingatkan untuk tidak diforsir. Namanya juga mahasiswa
mbak, ini seperti sudah menjadi tradisi tersendiri ya dari tahun ke tahun.
Rini : apa yang ibu harapkan dari
pemerintah dalam menangani masalah ini?
Ham : sebenarnya ini sudah baik ya mbak
saya rasa, perlu usaha ekstra yang membuat mahasiswa itu mampu mendapatkan
gelarnya sehingga bisa dikatakan menjadi seorang sarjana. Jadi saya rasa tidak
ada yang perlu diubah ya mbak, justru dari mahasiswanya sendiri yang seharusnya
mengubah pola pikirnya untuk bisa tetap tenang dalam menghadapi skripsi, toh ga
ada dosen yang mau mahasiswanya tetap di kampus lama-lama.
Rini : baik terima kasih bu, semoga lancar
skripsi anak ibu. Pemirsa dapat kita saksikan, penjelasan ibu Hamdanah tadi menunjukkan
bahwa permasalahan utama muncul dari pola pikir mahasiswa masing-masing, ketika
mereka bisa menyelesaikannya hasilnya tentu akan memuaskan. Demikian
wawancara langsung dari kediaman ibu
Hamdanah, kembali ke studio.
Gifari : terima kasih rekan Rini dan selamat
bertugas kembali. Pemirsa kali ini kita sudah kedatangan dosen di salah satu
universitas negeri untuk menanggapi permasalahan dan barangkali bisa memberikan
solusi terbaik untuk mahasiswa semester akhir. Selamat datang Ibu Fitria,
bagaimana kabarnya?
Nurul : Alhamdulillah baik,
Gifari : menanggapi dari liputan rekan-rekan
saya tadi bu, bagaimana pendapat ibu?
Nurul : saya
sependapat dengan wali mahasiswa yang baru saja berpendapat ya, menurut saya
tidak ada yang perlu dikhawatirkan, namun sebagai dosen saya juga menghimbau
para dosen di seluruh nusantara untuk lebih memerhatikan mahasiswa
bimbingannya.
Gifari : lalu, sebagai dosen adakah tips-tips
untuk mahasiswa dalam menjalani skripsi?
Nurul : tentu saja ada beberapa tips yang dapat
dilakukan. Pertama manajemen waktu, kerjakan apa yang bisa
dilakukan saat ini dengan tepat, tidak menunda. Kedua, tetap tenang dan percaya diri, yakin bahwa kita mampu
mengerjakan dengan baik dengan
tetap tenang.
Ketiga tetapkan target tugas
tersebut harus selesai. Keempat dukungan
dan motivasi dari orang terdekat.
Setalah semua dilakukan jangan lupa berdoa.
Gifari : baik, terima kasih Bu Fitri, semoga
saran-saran tadi dapat dilakukan oleh mahasiswa di seluruh nusantara.
Demikian
Kemarita Pagi hari ini.
Nantikan berita-berita lainnya di Kemarita
selanjutnya. Kami segenap kru dan karyawan mohon
undur diri. Sampai
jumpa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar