Bahasa tidak sama dengan isyarat,
bahasa merupakan alat untuk menyampaikan sesuatu dari mulut dan bermakna,
produktif ( menghasilkan) hasil dari bahasa berupa abjad, abjad sendiri
berjumlah 26. Hasil dari bahasa itu sendiri dapat berupa kata, kalimat maupun
wacana. Bahasa yang digunakan untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran. Jenis-jenis bahasa ada beragam yang
telah diteliti oleh beberapa orang, bahasa baku dan tidak baku, bahasa alay,
bahasa prokem, bahasa waria dan bahasa resmi.
Laras ilmiah
merupakan pembelajaran mengenai pengunaan bahasa dengan kegiatan ilmiah. bahasa
masuk dalam berbagai laras sesuai dengan fungsi pemakaiannya. Laras Bahasa
adalah kesesuaian antara fungsi pemakaiannya. Setiap laras memiliki format dan
gaya tersendiri. Setiap laras dapat disampaikan dalam ragam formal,
semiformal dan nonformal. Tetapi tidak demikian halnya dengan laras ilmiah.
Laras ilmiah harus selalu menggunakan ragam bahasa formal sekalipun disampaikan
secara lisan.
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terjadi karena
pemakaian bahasa. Ragam bahasa terbagi 2 kelompok, yaitu dilihat dari:
1.
Media pengantarnya: tulis dan lisan.
2.
Situasi pemakaiannya: formal,
semiformal, dan nonformal.
Pembedaan ragam formal, semiformal, dan nonformal
dilakukan berdasarkan hal berikut ini: Topik yang sedang dibahas;
- Hubungan antar pembicara;
- Medium yang digunakan;
- Lingkungan; atau
- Situasi saat pembicaraan terjadi
Ada lima ciri yang dapat dengan
mudah digunakan untuk membedakan ragam formal dari ragam nonformal, yaitu:
a) Penggunaan
kata sapaan dan kata ganti.
b)
Penggunaan kata tertentu.
c)
Penggunaan imbuhan.
d)
Penggunaan kata sambung (konjungsi)
dan kata depan (preposisi).
e) Penggunaan
fungsi yang lengkap.
Dalam kata sapaan, yakni
ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Contoh :
1)
Adik sudah kelas berapa?
2)
Selamat pagi pro(fesor).
3)
Hari ini kapten bertugas di mana?
4)
Setelah sampai di Yogyakarta, Tuan
akan menginap di mana?
Konjungsi adalah suatu kata tugas atau kata
penghubung yang berfungsi untuk menghubungkan dua buah klausa, kalimat,
paragraf atau lebih. Dalam bahasa Indonesia ada beberapa macam konjungsi yang
dapat ditemukan, antara lain: Konjungsi antar klausa, antar kalimat, dan
konjungs antar paragraf.
Jenis-Jenis
Konjungsi
Berdasarkan fungsinya konjungsi dikelompokan ke dalam
tiga bentuk, diantaranya adalah:
1. Konjungsi antar klausa
Konjungsi antar klausa adalah kata hubung yang
mengubungkan dua buah klausa atau lebih. Ada tiga macam
konjungsi antara klausa yaitu, korelatif, subordinatif, dan koordinatif.
2. Konjungsi antar kalimat
Konjungsi antar kalimat adalah kata hubung yang
menghubungkan antara satu kalimat dengan kalimat yang lain sehingga kalimat
menjadi logis.
-
Macam-macam konjungsi antar kalimat:
-
Menyatakan konsekuensi/akibat: Dengan
demikian, akibatnya, konsekuensinya.
-
Menyatakan kesediaan untuk melakukan
sesuatu: Biarpun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, Meskipun
demikian/begitu
-
Menyatakan suatu kebalikan dari
pernyataan sebelumnya: Sebaliknya, berbeda dengan
-
Menyatakan peristiwa, atau keadaan
lain di luar hal yang telah dinyatakan sebelumnya: Kemudian, sesudah/setelah
itu, selanjutnya
-
Menyatakan keadaan yang sebenarnya
terjadi: Bahwasanya, sebenarnya , sesungguhnya
-
Menguatkan keadaan yang dinyatakan
sebelumnya: Bahkan, Tak hanya itu, malahan
-
Mempertentangkan keadaan sebelumnya:
Sayangnya, Akan tetapi, namun, kecuali Oleh karena konjungsi ini merupakan
penghubung antar kalimat, maka konjungsi-konjungsi tersebut diawali dengan
huruf kapital.
3. Konjungsi antar paragraf
Konjungsi antar paragraf adalah
kata-kata penghubung yang menghubungkan antar paragraf. Konjungsi ini berguna
untuk menjadikan suatu paragrag unity, coherent, dan sistematis.
Macam-macam konjungsi antar paragraf:
Terlebih lagi
Disamping…..
Tak hanya sebagai …
Oleh karena itu…
Berdasarkan …
Oleh ;
Nama : Riska Ayu Hardiyanti
NIM : I1B112208
Tidak ada komentar:
Posting Komentar