Nama:
Nurul Fitia Hayati
NIM:
I1B112235
Saya
akan mengulas kembali penjelasan Ibu Noor Cahaya mengenai pengantar Bahasa
Indonesia: Laras Ilmiah dan ragam bahasa. Bahasa adalah yang keluar dari mulut
dan memiliki makna, bersifat produktif ( menghasilkan ). Arti dari produktif
yaitu memiliki ada unsur 26 abjad. Dari abjad dapat menghasilkan kata dan
kalimat hingga tak terhingga. Bahasa memiliki fungsi sebagai alat komunikasi.
Laras
ilmiah adalah penggunaan bahasa dalam ilmiah atau skripsi. Laras ilmiah tidak
digunakan ketika sedang di pasar dan
menemui pasien. Ciri karya ilmiah yang baik yaitu menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Pada penelitian agar dapat membantu dosen saat
melakukan pengoreksian pada proposal , mahasiswa harus
belajar mengenai EYD. Jangan sembarangan membuat proposal penelitian, apabila kutipan kurang dari 400 kata maka diberi tanda kutif lalu spasi satu, apabila lebih dari 400 maka dimasukan dalam paragraph dan spasinya sama dengan kata yang lain.
belajar mengenai EYD. Jangan sembarangan membuat proposal penelitian, apabila kutipan kurang dari 400 kata maka diberi tanda kutif lalu spasi satu, apabila lebih dari 400 maka dimasukan dalam paragraph dan spasinya sama dengan kata yang lain.
Pada
penulisan proposal penelitian sebenarnya tidak menggunakan rata kanan kiri. Format
yang baku pada awal kalimat menjorong ke dalam , menggunakan rata kiri dan
tidak mengguakan rata kanan. Akan tetap, untuk memperindah kalimat maka
digunakan rata kanan kiri. Pada
penulisan surat banyak terjadi kesalahan, seharusnya setelah nama tidak
diberikan spasi.
Contoh:
Nama: Nurul
Pada hari: senin
Pada praktiknya untuk
memperindah setelah nama diberi spasi agar urut dengan yang dibawah.
Contoh:
Nama : Nurul
Pada hari : Senin
Penulisan Rp. 500,00
adalah penulisan yang salah. Yang benar yaitu Rp500,00. Pada penulisan yang
benar setelah Rp tidak diberi titik dan spasi karena apabila diberi spasi bisa
dimasukan angka pada jarak tersebut. Penulisan gelar apabila linear maka
ditulis seperti ini: Noor Cahaya, M Pd. Untuk
Bapak digunakan ketika sapaan. Untuk bapak digunakan pada saat tanya. Contoh :
berapa kamu punya bapak ?
Kata
di- dipisah apabila menyatakan tempat dan waktu. Sebagai contoh : di sana, di
pasar, di dalam, di Jakarta, dll. Untuk kata di- disambung apabila menyatakan
kerja. Sebagai contoh : dimakan, dilakukan, disambung,dipisah, dll.
Pembelajaran
menggunakan buku tulis dan pulpen sudah tidak jaman, sekarang teknologi sudah
maju. Belajar bisa melihat dari google tidak perlu kuliah. Akan tetap apabila
kuliah dapat bertatap muka dengan dosen, menghargai dosen ketika berbicara.
Menjadi seorang dosen bisa menjadi amal jariah karena memberikan ilmu kepada
mahasiswa.
Kata
konjungsi yang boleh dipakai di depan kalimat seperti: Akan tetapi, Oleh karena
itu,dll. Kata konjungsi yang dipakai di tengah kalimat , seperti: tetapi,
sedangkan, karena, dan, dll. Kata konungsi tidak boleh digunakan di akhir
kalimat. Kata maka perlu dihapuskan karena tidak memiliki makna.
Ragam
bahasa adalah varian bahasa yang digunakan. Bahasa jawa ada yang jawa kasar dan
jawa lembut. Bahasa Banjar tidak memiliki tingkatan, hanya orang Banjar saja
membuatnya jadi bertingkat. Misal, apabila ulun pian itu lembut, sedangkan saya
kamu ditengah-tengah, kalau unda nyawa diartikan kasar. Jenis ragam ada ragam lisan dan ragam
tulisan. Bahasa inggris digunakan sebagai bahasa Internasional. Bahasa Cina
mulai dikenalkan, mungkin nanti bahasa Cina yang akan menjadi bahasa
Internasional.
Komentar
: saya sangat senang dengan cara ibu Noor Cahaya membawakan materi dengan
santai,mudah dipahami, penuh tawa, serta banyak motivasi yang didapat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar