Jumat, 25 September 2015

Ulasan Bahasa Indonesia: Laras Ilmiah dan Ragam Bahasa


Nama: Nurul Fitia Hayati
NIM: I1B112235

Saya akan mengulas kembali penjelasan Ibu Noor Cahaya mengenai pengantar Bahasa Indonesia: Laras Ilmiah dan ragam bahasa. Bahasa adalah yang keluar dari mulut dan memiliki makna, bersifat produktif ( menghasilkan ). Arti dari produktif yaitu memiliki ada unsur 26 abjad. Dari abjad dapat menghasilkan kata dan kalimat hingga tak terhingga. Bahasa memiliki fungsi sebagai alat komunikasi.
Laras ilmiah adalah penggunaan bahasa dalam ilmiah atau skripsi. Laras ilmiah tidak digunakan ketika sedang di pasar dan  menemui pasien. Ciri karya ilmiah yang baik yaitu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pada penelitian agar dapat membantu dosen saat melakukan pengoreksian pada proposal , mahasiswa harus
belajar mengenai EYD. Jangan sembarangan membuat proposal penelitian, apabila kutipan kurang dari 400 kata maka diberi tanda kutif lalu spasi satu, apabila lebih dari 400 maka dimasukan dalam paragraph dan spasinya sama dengan kata yang lain. 
Pada penulisan proposal penelitian sebenarnya tidak menggunakan rata kanan kiri. Format yang baku pada awal kalimat menjorong ke dalam , menggunakan rata kiri dan tidak mengguakan rata kanan. Akan tetap, untuk memperindah kalimat maka digunakan rata kanan kiri.  Pada penulisan surat banyak terjadi kesalahan, seharusnya setelah nama tidak diberikan spasi.
Contoh:
Nama: Nurul
Pada hari: senin
Pada praktiknya untuk memperindah setelah nama diberi spasi agar urut dengan yang dibawah.
Contoh:
Nama               : Nurul
Pada hari         : Senin
Penulisan Rp. 500,00 adalah penulisan yang salah. Yang benar yaitu Rp500,00. Pada penulisan yang benar setelah Rp tidak diberi titik dan spasi karena apabila diberi spasi bisa dimasukan angka pada jarak tersebut.  Penulisan gelar apabila linear maka ditulis seperti ini: Noor Cahaya, M Pd.   Untuk Bapak digunakan ketika sapaan. Untuk bapak digunakan pada saat tanya. Contoh : berapa kamu punya bapak ?
Kata di- dipisah apabila menyatakan tempat dan waktu. Sebagai contoh : di sana, di pasar, di dalam, di Jakarta, dll. Untuk kata di- disambung apabila menyatakan kerja. Sebagai contoh : dimakan, dilakukan, disambung,dipisah, dll.
Pembelajaran menggunakan buku tulis dan pulpen sudah tidak jaman, sekarang teknologi sudah maju. Belajar bisa melihat dari google tidak perlu kuliah. Akan tetap apabila kuliah dapat bertatap muka dengan dosen, menghargai dosen ketika berbicara. Menjadi seorang dosen bisa menjadi amal jariah karena memberikan ilmu kepada mahasiswa.
Kata konjungsi yang boleh dipakai di depan kalimat seperti: Akan tetapi, Oleh karena itu,dll. Kata konjungsi yang dipakai di tengah kalimat , seperti: tetapi, sedangkan, karena, dan, dll. Kata konungsi tidak boleh digunakan di akhir kalimat. Kata maka perlu dihapuskan karena tidak memiliki makna.
Ragam bahasa adalah varian bahasa yang digunakan. Bahasa jawa ada yang jawa kasar dan jawa lembut. Bahasa Banjar tidak memiliki tingkatan, hanya orang Banjar saja membuatnya jadi bertingkat. Misal, apabila ulun pian itu lembut, sedangkan saya kamu ditengah-tengah, kalau unda nyawa diartikan kasar.  Jenis ragam ada ragam lisan dan ragam tulisan. Bahasa inggris digunakan sebagai bahasa Internasional. Bahasa Cina mulai dikenalkan, mungkin nanti bahasa Cina yang akan menjadi bahasa Internasional.
Komentar : saya sangat senang dengan cara ibu Noor Cahaya membawakan materi dengan santai,mudah dipahami, penuh tawa, serta banyak motivasi yang didapat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar